Lontar Tanpa Tulis
MEMBACA LONTAR TANPA TULIS
Om Awignamastu, semoga paparan ini mendatangkan manfaat untuk anda yang membacanya.
Dalam ajaran Kanda Pat Sari disebutkan bahwa "Yang Di Tengah", Ratu Ketut, yang terakhir di-regep atau diinternalisasi disimbolkan sebagai "lontar tanpa tulis".
Elemen Panca Maha Bhuta yang mewakili Ratu Ketut, energi suci yang berstana di tengah ini yaitu Akasha.
Apa kaitan antara Akasha dengan "Lontar Tanpa Tulis?"
Sebelumnya ijinkan saya mengutip sebuah kalimat dari Lontar Angkus Prana, disebutkan bahwa, "sastra yang utama adalah pikiran" dan, "nafas disebut sebagai Lontar tanpa Tulis"
Pikiran dikatakan sebagai "sastra utama"?
Ya, namun tentu bukan pikiran sadar (conscious mind) yang penuh keruetan dan pertimbangan ini itu, bukan pula gerak-gerak pikiran-perasaan (citta vritti) yang muncul dari reaksi memori, namun bagian pikiran yang disebut sebagai sastra utama adalah pikiran supra sadar, superconscious mind!
Kita senantiasa terhubung dengam pikiran supra sadar sebagaimana perasaan (senang, sedih, takut, dll) senantiasa menjadi bagian diri kita. Tapi... Selalu menjadi bagian diri BUKAN berarti selalu menyadarinya, kan? Kemarahan, ketakutan, dan rasa2 lain selalu ada di "sana" tapi toh tidak selalu anda rasakan, pun demikiam kecerdasan supra sadar (superconscious mind) selalu di sana, tapi tidak selalu terasa.
Kenapa kecerdasan supra sadar tidak selalu terakses oleh kita? Karena kita terlalu banyak sibuk dengan keruetan pikiran sadar yang penuh penalaran.
Lalu bagaimana mengakses Superconscious Mind tanpa harus diganggu oleh "keruetan" dan kritikan pikiran sadar?
Bagaimana mengakses bagian pikiran ini tanpa harus terganggu reaksi-reaksi memori (chitta) pikiran bawah sadar?
Jawabannya ada di kutipan Lontar Angkus Prana di atas, yaitu dengan NAFAS!
Kenapa nafas? Sebab dengan anda bermeditasi pada nafas dalam selang waktu tertentu, maka gelombang otak anda akan "turun", aktifitas rasio dan logika anda akan menipis, anda menjadi makin damai dan saat itu anda akan terhubung secara lebih "dekat" dengan Superconscious Mind yang istilah lainnya adalah Akashic Field!
Atau dengan bahasa lain, dengan teknik pernafasan tertentu atau bahkan sekedar dengan memperhatikan nafas saja maka gelombang otak (brainwave) yang tinggi akan turun perlahan, dari Gelombang Bheta, ke alpha dan Theta.
Ya, 'lontar tanpa tulis' disebut juga dengan Akashic Field oleh seorang ilmuan, sebuah medan vacum (akasha) yang di dalamnya terdapat berbagai macam informasi (informasi lintas ruang dan lintas waktu), sebutan lainnya adalah Perpuastakaan Semesta, dimana informasi dan ilmu apapun yang anda cari di sini, ada!
Dengan mengakses informasi yang terdapat di akashic field, atau lontar tanpa tulis atau perpustakaan semesta ini, maka seorang "balian" bisa berhubungan dengan roh orang yang meninggal dalam prosesi 'metetuunan', dengan mengakses informasi ini juga seseorang bisa mendapatkan informasi mengenai kehidupan masa lampaunya (yang sering diistilahkan dengan 'past life regression'), karena sekali lagi, informasi yang terdapat dalam Akasic Field ini tidak akan pernah hilang, lintas waktu dan bahkan lintas dimensi (karena itu seseorang juga bisa mendapat "wangsit" dari dimensi atau alam para dewa).
Kembali ke cara "membaca" lontar tanpa tulis ini, yang dalam Lontar Angkus Prana disebut dengan menggunakan nafas, nafas yang membuat anda berada dalam kondisi trance yang mendalam, yang kemudian menonaktifkan pikiran personal anda (sadar dan bawah sadar), membuat anda berada dalam kondisi "No Mind State" atau kondisi tanpa pikiran (tanpa pikiran personal, namun terhubung dengan pikiran universal/ cosmic mind/ universal intellegence).
Sepertinya pengkondisian berada dalam "No Mind State" ini juga sudah disampaikan secara implisit dalam ajaran Kanda Pat; dimana sebelum mengintenalisasi Ratu Ketut (Akasha; Lontar Tanpa Tulis) anda terlebih dahulu menginternalisasi Ratu Ngurah yang tersimbolkan sebagai "Segara Tanpa Tepi", lautan tak terbatas (simbol tentang samudera akasha yang memenuhi alam semesta; 99% dari alam semesta disusun oleh vacum atau akasha ini, sebagaimana dikatakan para scientist Fisika Quantum), kemudian ke Ratu Wayan yang disimbolkan dengan "Jejak Burung Terbang= kosong/ tidak ada jejak burung kaki terbang", lalu "Isi bambu= kosong/ bambu tidak ada isinya", kemudian ke "tulang kangkung = kosong".
Semua "pewayangan" atau simbol tersebut mengacu pada kondisi kosong, kondisi no-mind, sehingga no-mind ini kemudian akan mengkonekkan ke universal mind, ke lontar tanpa tulis, ke Ratu Ketut tadi.
Demikian penjelaskan saya yang masih sangat banyak kurangnya, semoga menambah kecintaan kita pada warisan ilmu leluhur. Matur suksma.
KET. GAMBAR:
1.Pikiran sadar dan bawah sadar masih adalah bagian2 pikiran yang berbeda (personal) antara satu orang dengan orang lain. Ibarat gunung es ujungnya beda2, namun didasarnya semua satu.
2. Pikiran sadar dan bawah sadar memiliki batasan, namun supra sadar tidak, karena itu dasar segitiga tidak ada batasnya.
( sumber : BaliWisdom by Putu Yudiantara )
Om Awignamastu, semoga paparan ini mendatangkan manfaat untuk anda yang membacanya.
Dalam ajaran Kanda Pat Sari disebutkan bahwa "Yang Di Tengah", Ratu Ketut, yang terakhir di-regep atau diinternalisasi disimbolkan sebagai "lontar tanpa tulis".
Elemen Panca Maha Bhuta yang mewakili Ratu Ketut, energi suci yang berstana di tengah ini yaitu Akasha.
Apa kaitan antara Akasha dengan "Lontar Tanpa Tulis?"
Sebelumnya ijinkan saya mengutip sebuah kalimat dari Lontar Angkus Prana, disebutkan bahwa, "sastra yang utama adalah pikiran" dan, "nafas disebut sebagai Lontar tanpa Tulis"
Pikiran dikatakan sebagai "sastra utama"?
Ya, namun tentu bukan pikiran sadar (conscious mind) yang penuh keruetan dan pertimbangan ini itu, bukan pula gerak-gerak pikiran-perasaan (citta vritti) yang muncul dari reaksi memori, namun bagian pikiran yang disebut sebagai sastra utama adalah pikiran supra sadar, superconscious mind!
Kita senantiasa terhubung dengam pikiran supra sadar sebagaimana perasaan (senang, sedih, takut, dll) senantiasa menjadi bagian diri kita. Tapi... Selalu menjadi bagian diri BUKAN berarti selalu menyadarinya, kan? Kemarahan, ketakutan, dan rasa2 lain selalu ada di "sana" tapi toh tidak selalu anda rasakan, pun demikiam kecerdasan supra sadar (superconscious mind) selalu di sana, tapi tidak selalu terasa.
Kenapa kecerdasan supra sadar tidak selalu terakses oleh kita? Karena kita terlalu banyak sibuk dengan keruetan pikiran sadar yang penuh penalaran.
Lalu bagaimana mengakses Superconscious Mind tanpa harus diganggu oleh "keruetan" dan kritikan pikiran sadar?
Bagaimana mengakses bagian pikiran ini tanpa harus terganggu reaksi-reaksi memori (chitta) pikiran bawah sadar?
Jawabannya ada di kutipan Lontar Angkus Prana di atas, yaitu dengan NAFAS!
Kenapa nafas? Sebab dengan anda bermeditasi pada nafas dalam selang waktu tertentu, maka gelombang otak anda akan "turun", aktifitas rasio dan logika anda akan menipis, anda menjadi makin damai dan saat itu anda akan terhubung secara lebih "dekat" dengan Superconscious Mind yang istilah lainnya adalah Akashic Field!
Atau dengan bahasa lain, dengan teknik pernafasan tertentu atau bahkan sekedar dengan memperhatikan nafas saja maka gelombang otak (brainwave) yang tinggi akan turun perlahan, dari Gelombang Bheta, ke alpha dan Theta.
Ya, 'lontar tanpa tulis' disebut juga dengan Akashic Field oleh seorang ilmuan, sebuah medan vacum (akasha) yang di dalamnya terdapat berbagai macam informasi (informasi lintas ruang dan lintas waktu), sebutan lainnya adalah Perpuastakaan Semesta, dimana informasi dan ilmu apapun yang anda cari di sini, ada!
Dengan mengakses informasi yang terdapat di akashic field, atau lontar tanpa tulis atau perpustakaan semesta ini, maka seorang "balian" bisa berhubungan dengan roh orang yang meninggal dalam prosesi 'metetuunan', dengan mengakses informasi ini juga seseorang bisa mendapatkan informasi mengenai kehidupan masa lampaunya (yang sering diistilahkan dengan 'past life regression'), karena sekali lagi, informasi yang terdapat dalam Akasic Field ini tidak akan pernah hilang, lintas waktu dan bahkan lintas dimensi (karena itu seseorang juga bisa mendapat "wangsit" dari dimensi atau alam para dewa).
Kembali ke cara "membaca" lontar tanpa tulis ini, yang dalam Lontar Angkus Prana disebut dengan menggunakan nafas, nafas yang membuat anda berada dalam kondisi trance yang mendalam, yang kemudian menonaktifkan pikiran personal anda (sadar dan bawah sadar), membuat anda berada dalam kondisi "No Mind State" atau kondisi tanpa pikiran (tanpa pikiran personal, namun terhubung dengan pikiran universal/ cosmic mind/ universal intellegence).
Sepertinya pengkondisian berada dalam "No Mind State" ini juga sudah disampaikan secara implisit dalam ajaran Kanda Pat; dimana sebelum mengintenalisasi Ratu Ketut (Akasha; Lontar Tanpa Tulis) anda terlebih dahulu menginternalisasi Ratu Ngurah yang tersimbolkan sebagai "Segara Tanpa Tepi", lautan tak terbatas (simbol tentang samudera akasha yang memenuhi alam semesta; 99% dari alam semesta disusun oleh vacum atau akasha ini, sebagaimana dikatakan para scientist Fisika Quantum), kemudian ke Ratu Wayan yang disimbolkan dengan "Jejak Burung Terbang= kosong/ tidak ada jejak burung kaki terbang", lalu "Isi bambu= kosong/ bambu tidak ada isinya", kemudian ke "tulang kangkung = kosong".
Semua "pewayangan" atau simbol tersebut mengacu pada kondisi kosong, kondisi no-mind, sehingga no-mind ini kemudian akan mengkonekkan ke universal mind, ke lontar tanpa tulis, ke Ratu Ketut tadi.
Demikian penjelaskan saya yang masih sangat banyak kurangnya, semoga menambah kecintaan kita pada warisan ilmu leluhur. Matur suksma.
KET. GAMBAR:
1.Pikiran sadar dan bawah sadar masih adalah bagian2 pikiran yang berbeda (personal) antara satu orang dengan orang lain. Ibarat gunung es ujungnya beda2, namun didasarnya semua satu.
2. Pikiran sadar dan bawah sadar memiliki batasan, namun supra sadar tidak, karena itu dasar segitiga tidak ada batasnya.
( sumber : BaliWisdom by Putu Yudiantara )
Lontar Tanpa Tulis
Reviewed by Edi Sugianto
on
Sabtu, Juni 03, 2017
Rating:
Tidak ada komentar: